Minggu, 05 Agustus 2012

I'm Sorry - part 2 (English Version)

I was silent for a moment.
She's still smiling and still awaiting a response from me. At least that's what I catch.
Then I realized, it may seem strange silence just like this. "Hi," I said that sounded stiff in my own ears. Whether she heard what.
But she just smiled, I think wider. "Want to see us practice?" She said, please me to enter.
I was hesitant when I saw my sister shook her head with a pleading face. Damn, which one I should choose? At least I had to choose my sanity.
"Umm .... No, thank you. There are still other things to do."
I heard a soft gasp from below. From my sister. Is it just my feeling or my sister did not want me to see her dance? is the elder brother should not watch his little sister dance? My sister really confused me.
"Oh, too bad." Says the girl with the face .... I don't know. Disappointed maybe?
"Maybe next time." As much as possible I don't smile too broadly. just a little smile.
"Okay. as long as you're going to watch our show. Because your sister is the main actor."
Wait. What? A show? Nadine in the title role? And she did not tell me?
"Okay. Brother, you should go now. you have a task to do, right? I've got to practice." Suddenly my sister interrupted me when I want to voice my thoughts as she pushed me out. Is my sister just trying to evict me out? Disrespectful.
At the last second Nadine would close the door, I hold it. I will not let the chance that maybe could not happen again just flown away.
"Umm .... may I ask, what is your name?" I asked with great difficulty to hold the door that Nadine tried her best to close the door. Hey, what's with this kid?
That girl looks a bit surprised by my question that seems rather sudden. "Kimberly. You can call me Kim."  She said, smiling sweetly. OMG her smile ....
"I am Joseph. Or just Joe." I replied and smiled back.
Suddenly Nadine push the door more powerful. oh, not that fast, young girl. Remember, I am your brother. Of course I'm stronger.
"Maybe lunch at a restaurant near here?" I said. Please say 'yes'!
"Now?" she asked with curious face. Oh it's my fault didn't told the specify time. But her curious face is very sweet.
"Oh, no. Not. Maybe tomorrow?"
I saw her chuckle. Looks more and more fascinating. Hold on. What's wrong with me? She only chuckle. and what's happen to me? Did I just awed? No, no.
"Okay."
Okay, I admit it, maybe I'm crazy. She accepted my offer and I felt so happy? Am I?
"Okay, I'll be here around..... 12? "
"Sounds great. See you tomorrow?"
"I'll see you tomorrow." I said, nodding confidently.
And what I didn't expect was happen. Nadine's power raised! "You have to go!" I loosen my hold and.... BRAK!!
The door was closed hard in front of me. "You don't need to be so rude, sist," I little bit yelled in front of the door. Actually, what happened to my sister? Who knows?
I shrugged and walked down the stairs. I could not believe what I've done. I invited a new girl who just I knew for lunch? Wow. A progress I think.
Now I must go home and finish my project.

------

POV: Kim

Is just a guy who just I knew took me to lunch? And I accept it? Ah, let it be. I probably will not be too sorry. He has a cute smile. Like a child's smile. I like it.
BRAK!!
And is my dance class' door had just slammed? And the slam is Nadine? 10-year-old girl? What power possessed this girl?
"You don't need to be so rude, sist!" Yelled Joe from the outside. I laughed. And there were footsteps walk down the stairs. Joe is gone and Nadine are now glaring at me.
"What?" I asked.
Nadine's look was become a investigate look. "Are you interested in my brother?" Uuhh ... not only her look, her voice was as well.
"Hmm .... He was quite handsome. And it looks like ......" I leer to her. Trying to tease her.
And Nadine is resentful to me. "So, dated him if you want!" She yelled as she walked to the dressing room. Is she mad at me?
"Nadine! Hey, I'm just kidding! Don't be mad at me." I chased her into the dressing room. Could be dangerous if she sulked at practice. Her mood should not be damaged or her show will be.
I didn't think a lunch date with a guy will be complicate this session. But maybe it would be nice.


* Why Nadine mad when her brother, Joe is interested in her dance teacher, Kim? and whether the relationship Joe and Kim will be all right? wait for the next part :) sorry if a bit boring. xoxo

I'm Sorry - part 2

Aku terdiam sesaat.
Cewek itu masih tersenyum dan masih menunggu respon dariku. Setidaknya itulah yang kutangkap.
Lalu aku tersadar, mungkin terlihat aneh hanya diam seperti ini. “hai,” sapaku yang terdengar kaku di telingaku sendiri. Entah dia mendengarnya seperti apa.
Namun dia hanya tersenyum, semakin lebar kurasa. “mau melihat kami latihan?” ajaknya sambil mempersilahkanku untuk masuk.
Aku pun bimbang ketika melihat adikku menggelangkan kepalanya dengan wajah memohon. Sial, aku harus memilih yang mana? Setidaknya aku harus memilih akal sehatku.
“Umm…. Tidak terima kasih. Masih ada hal lain yang harus kukerjakan.”
Kudengar suara helaan nafas pelan dari bawah. Dari adikku. Apakah ini perasaanku saja atau adikku memang tidak ingin aku melihatnya menari? Apa seorang kakak tidak boleh melihat adiknya menari? Adikku sungguh membingungkan.
“Oh, sayang sekali.” Ucap cewek itu dengan wajah yang….. entahlah. Kecewa mungkin?
“mungkin lain kali aku bisa.” Sebisa mungkin aku tidak tersenyum terlalu lebar.
“baiklah. Usahakan kau akan menonton pertunjukkan kami. Karena adikmu-lah pemeran utamanya.”
Tunggu. Apa? Pertunjukkan? Nadine sebagai pemeran utama? Dan dia tidak memberitahuku?
“oke. Sebaiknya kakak pergi sekarang. Kakak punya tugas untuk diselesaikan, bukan? Aku harus segera latihan.” Tiba-tiba adikku menyela ketika aku ingin menyuarakan pikiranku sambil mendorongku keluar. Apa barusan adikku berusaha untuk mengusirku? Tidak sopan.
Di detik terakhir Nadine akan menutup pintu, aku menahannya. Takkan kubiarkan kesempatan yang tak mungkin terulang lagi ini melayang begitu saja.
“umm…. Kalau boleh aku tau, siapa namamu?” tanyaku dengan susah payah menahan pintu yang Nadine berusaha tutup sekuat tenaga. Hey, ada apa dengan anak ini?
Cewek itu terlihat agak kaget dengan pertanyaanku yang sepertinya agak tiba-tiba. “Kimberly. Kau bisa memanggilku Kim.” Jawabnya sambil tersenyum manis. OMG senyumnya….
“aku Joseph. Atau Joe saja.” Balasku sambil membalas seyumnya.
Tiba-tiba Nadine mendorong pintu ini lebih kuat. oh, tidak secepat itu anak muda. Ingat, aku ini kakak laki-lakimu. Tentu saja aku lebih kuat.
“mungkin makan siang di restoran dekat sini?” ajakku. Kumohon katakan ‘ya’!
“sekarang?” tanyanya dengan wajah heran. Oh ini salahku tidak menyebutkan kapan. Tapi wajah herannya begitu manis.
“oh, bukan. Bukan. Mungkin besok?”
Kulihat dia tertawa kecil. Terlihat makin mempesona. Tunggu. Ada apa denganku? Dia hanya tertawa. dan apa yang terjadi padaku? Apakah barusan aku terpesona? Tidak, tidak.
“baiklah.”
Oke, kuakui mungkin aku sudah gila. Dia menerima tawaranku dan aku merasa sangat senang? benarkah?
“oke, aku akan ada di sini sekitar jam….. 12?”
“oke. Sampai jumpa besok?”
“sampai jumpa besok.” Ucapku sambil mengangguk yakin.
Dan apa yang tak kuduga terjadi. Kekuatan Nadine bertambah! “kau harus pergi, kak!” aku mengendurkan penahananku dan…. BRAK!!
Pintu pun tertutup dengan keras dihadapanku. “kau tak perlu sekasar itu, dik!” seruku di depan pintu. Sebenarnya apa yang terjadi dengan adikku? Siapa yang tau?
Aku mengedikkan bahu dan berjalan menuruni tangga. Aku tak percaya dengan apa yang barusan kulakukan. Aku mengajak seorang cewek yang baru kukenal untuk makan siang? Wow. Sebuah kemajuan kupikir.
Sekarang aku harus segera pulang dan menyelesaikan tugasku.

------

POV: Kim
Apa barusan seorang cowok yang baru kulihat mengajakku makan siang? Dan aku menerimanya? Ah, biarlah. Mungkin aku takkan terlalu menyesal. Senyumnya lucu juga. Seperti senyum anak kecil. Aku menyukai senyumnya.
BRAK!!
Dan apa pintu kelas tariku baru saja terbanting? Dan yang membantingnya adalah Nadine? Gadis berumur 10 tahun? Kekuatan apa yang merasuki gadis ini?
“kau tak perlu sekasar itu, dik!” seru Joe dari luar. Aku tertawa mendengarnya. Dan terdengar langkah kaki menuruni tangga. Joe sudah pergi dan Nadine kini memelototiku.
“apa?” tanyaku.
Tatapan Nadine menjadi tatapan penuh selidik. “apa kau tertarik pada kakakku?” uuhh… tak hanya tatapannya, nada suaranya pun juga.
“hmm…. Dia lumayan tampan. Dan sepertinya……” aku menggerling padanya. Berusaha untuk menggodanya.
Dan Nadine malah kesal padaku. “pacari saja kalau begitu!” serunya sambil berjalan ke ruang ganti dengan menghentakkan kaki. Apa dia marah padaku?
“Nadine! Hey, aku hanya bercanda! Jangan marah padaku.” Kukejar dia ke ruang ganti. Bisa gawat kalau dia ngambek saat latihan. Mood-nya tidak boleh rusak atau pertunjukannya yang akan rusak.
Tak kukira janji makan siang dengan seorang cowok saja akan menyulitkan sesi latihan kali ini. Tapi mungkin ini akan menyenangkan.


*kenapa Nadine marah ketika kakaknya, Joe tertarik pada guru tarinya, Kim? dan apakah hubungan Joe dan Kim akan baik-baik saja? tunggu di part selanjutnya :) maaf kalau agak membosankan. xoxo